Minggu, 22 Juni 2014

Kamuflase


Sudah kita tapaki tanah dengan beberapa langkah yang mengundang debu
Kala itu kemarau, jelas kita melihat debu-debu terusir angin dan migrasi ke celah-celah yang ada di setiap tubuh kita, kusebut itu rongga
Entah apa yang dicarinya

Sudah kukatakan bahwa di dalam badanku ini, tak akan tertemui tanah yang basah
Tak ada banyak air di dalam tubuhku
Bahkan, hujan pun tak pernah
Tak ada basah disini 
Tak ada basah yang mampu membuatmu tinggal lebih lama, debu

Di hari yang lain, kita memperhatikan tetali menari-nari bersama angin
Kau bertanya-tanya, bagaimana angin bisa membiarkan tali menari seindah itu?
Tadi, kau sempat kira itu bukanlah tali
Sampai kita berdebat, dan kubiarkan itu adalah tali
Dan akhirnya aku terbujukmu untuk menyangkal, biarlah itu bukan tali
Kukatakan, bukanlah tali

Banyak bab yang pernah kita baca bersama
Sampai kepada kursi-kursi yang pernah menopang pantat-pantat pendosa
Tak ada yang tahu tentang kursi apa yang kita singgahi
Aku pun lupa dan tak mau membiarkan imaji membiarkan ingat
Yang kita tahu, kita bersinggah di barisan kursi pendosa






0 comments:

Posting Komentar