Jumat, 02 November 2018

Kau Malam ?

Malam tak mencarimu, ia hanya hadir semaunya, tanpa pernah tau masih banyak cerita yang ingin kau lanjutkan
Malam tak pernah pamit, ia hanya pergi tanpa wasiat
Senyap di dalam ruang, tanpa rasa dan rona, memberi mata ilusi pada waktu

Selasa, 29 Mei 2018

Kua(t)kan

Ketika siang tak memberimu kaki, maka malam masih luang. Tak perlu mancari momen yang dianggap seharusnya, karena setiap kesempatan memberi waktu untuk memilih berdiri atau malas.

Suarakanlah setiap sakitmu, biarkan ia berkelana dalam jiwamu, agar kau tahu dimana sakitnya. Jiwamu bukan tak tahu obat, ia hanya merindu pada tahu.

Tunaikan cinta, dalam cerita. Bukan saatnya untuk ragu. Biarkan hadir di sela2 kuatmu. Tak perlu menunggu aba2 dari Tuhan.

Senin, 14 Mei 2018

(Ingin) Pulang

Semesta, begitu luas dengan millyaran rotasi
Memberi ruang mahlukNya
Merasa aman dalam beberapa versi hidup berbeda, mungkin

Aku ada di sana, iya, bumi
Dan kukatakan pada hidup ini, "apa yang kau takutkan dengan tua?"
Hanya merasa hilang dari masa depan
Seperti telah mejelajahi mesin waktu yang futuristik
Begitu tau tentang nanti

Bukan tentang sebyah mimpi, sebuah jalan hidup
Mimpi tak begitu sulit, bahagia di depan sana menjadi ujung sebuah mimpi

Jumat, 11 Mei 2018

Namamu

Aku tak bisa tidur semenjak itu
Dalam malam, bergurau langit kepada bulan
Ia selalu membawa kabar yang tak pernah kubiarkan ada
Berusaha menjelmakan diri dalam duniaku
Samar

Kadang kukira aku telah benar-benar menyaksikannya
Tetapi aku merasakannya

Aku tak bisa tidur semenjak itu
Kukiralah resah tak terkhasiat lagi dalam darahku
Benar, jika saja malam tak harus ada
Tak perlu sunyi dalam detik pengantar tidurku

Aku tak bisa tidur semenjak itu
Rinduku

Senin, 02 April 2018

Malam Terlalu Panjang

Beberapa lampu sudah sengaja dimatikan. Di dalam kamar sisa lampu toilet yang menyala. Dentangan detik jam dinding pun jelas terdengar, milik tetangga kamar sebelah. Eh, aku belum juga tidur, tepat pukul 02.06 WITA.

Hampir setiap malam kulalui seperti ini. Mau rasanya punya jam tidur yang lebih cepat, tapi pikiran selalu mengantarku ke banyak hal. Iya, pantaslah. Aku pengangguran yang sdh hampir setengah tahun jadi fresh graduate.

Alahmdulillah siang tadi aku sempat beli smartphone andalanku, Note 8. Tapi itulah, malah kupikir ini pemborosan ya. Iya, memang iya. Aku harusnya mangutamakan dana lebih untuk keluarga.

Tapi kupikir, janganlah dulu sekarang. Ini belum tepatn semoga suatu saat aku bisa membanggakan keluarga dengan rupiah yang lebih berkah.

Amiiin....

Minggu, 11 Maret 2018

Kini

Hujan tak lagi menentu. Matahari tak lagi konsisten dengan sinarnya. Aku bisa mengamatinya melalui selokan-selokan tepi gang yang tak lagi bisa kutebak situsainya. Semua berubah tak begitu jelas, dan tak membiarkanku menggunakan firasat dan ilmu dalam berhidup.

Entah kenapa? Seiring itu semua, beberapa akhir tahun ini aku merasa tak punya cerita untuk bisa bercerita lagi. Hidup seolah hari yang terulang, tanpa ada makna yang bisa kuumbar. Bahkan segala ceritanya justru membuatku malu untuk semua orang tau, memaksa harus tertutup dalam berhidup.

Malam ini, aku bersiap diri. Besok rutinitas baru menanti. Walaupun sebenarnya ini hanya berlangsung 5 hari saja, selanjutnya nanti 15 bulan masa training yang sesungguhnya. Oh, maaf. Maksdku, aku baru saja lulus tahap training di salah satu perusahaan BUMN bidang permodalan ekonomi mikro. Anak ekonomi pasti lebih tau lah.

Aku berharap, hari esok dan selanjutnya memberikan cerita yang lebih bermakna. Rindu rasanya dengan menulis.