Semua menjadi indah, yah, indah
Tabiat malam memberi rasa untuk bergairah mengumbar senyum
Hampir semua bunga yang tumbuh di baris pagar tahu, tentang sebuah cerita yang berkalut mimpi
Sekali lagi kuumbar senyum
Biarlah, kuumbar saja
Barangkali akan ada jodoh yang akan meminangku di hadapan senja
Membawa rohku bersanding di pelaminan nyata
Barangkali
Sepertinya diri ini terlalu menyuarakan siang, lupa malam menjelma siang menjadi hitam
Dan akan membawaku dalam lupa menatap benda
Ketika diam, dan menatap hitam, tak ada warna yang mampu termakan mata, hanyalah hitam
Ha Ha Ha
Biarlah ini menjadi kalut dalam kalbu
Sembari tangan tetap menepuk, tepat lima pasang jari
Biarlah malam menyembunyikan siang dalam kolam hitamnya
Tak perlu ada bibir-bibir yang berceloteh tentang kasihnya
Tak perlu ada cinta yang terucap, aku memahami cintanya
Sosokku semestinya beranjak dari pasar hati ini
Memikul selemari celana-celana dan baju-baju
Segera menuju barisan nyata yang kukira tak mempersoalkan hitamnya malam
Menjerit, ah, aku masih menjerit
Iya, menjerit
Aku harus masih tetap menjerit
Sembari kucari maya yang memberiku nafas untuk satu teriakan saja
Barangkali
Sabtu, 14 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar