Jumat, 11 Juli 2014

Hujan dan Basah: Ketika Tak Pernah Ketemu

Sebuah isyarat bahwa hari membawa matahari kedalam kondisi yang tak berbeda dengan kemarin. Di langit masih tersisa sedikit biasan merah muda hingga hampir kekuningan, udara sejuk menemani dan belum bgtu banyak kendaraan yang lalu lalang. Langkah begitu jelas memaki jalan yang dilaluinya, sesekali irama semakin lincah ketika mendapati jalan yang lapang dan sunyi.

Di sebuah lorong, di sebuah kursi besi tua, pinggirannya sedikit berkarat, badan ini terduduk. mencoba menutup mata dan menghirup panjang udara pagi yang dingin. sedikit mengurangi kegelisahan.

ini tak begitu asing, dan dulu telah menjadi tempat yang begitu lekat bagi dua orang sahabat, dekat. menhadi kursi yang menyimpan pembicaraan dua insan yg saling bertukar hari.

0 comments:

Posting Komentar