Kolosal, mengamuk diantara batu
Kontras dengan kesannya yang beralur
Berdiri di antara kami dan mereka
Aku, dia dan kamu adalah kami dan kalian
Enyahlah, smuanya enyahlah
Biarkan logika kami mengamuk di antara batu seperti yang pernah
Layaknya goresan di balik kanvas dengan abstrak
Dengan kuas usang titipan pribumi
Biarlah itu menjadi imaji
Dalam gurindam yang selalu meminta
Biarkanlah brjuta kami dan kalian tetaplah aku, dia dan kau juga
Di dalam rumah, kami menyatu dengan gorden-gorden jendela yang seraya berumpet dengan keumuman yang terjelaskan
Wah, wah, wah. . .
Sepotong suguhan, entah itu apa
Dan kami adalah kalian yang di dalamnya banyak kami, berjuta kau, berlimpah dia, dan aku
Selasa, 24 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar