Minggu, 03 April 2016

Nindia

Seharusnya dia memahami aku lelaki. Semenjak sore itu, dibawah gerimis dan awan gelap, dia pergi tanpa apa2. Tak ada payung yang mengalasi langitnya dan tak ada sandal yang mengalasi jalan-jalan  beton. Dia pergi meninggalkan kata, dan tak jauh darinya aku berdiri tertahan tanpa kata.


"*Nindia, berikan aku kesempatan, biarkan aku memulai."  sudah kukatakan berkali kali, dan kali ini hanya mampu tertahan dalam hati.


Aku lelaki. 


*) bahasa terkasih, seorang kekasih