Minggu, 03 April 2022
Berakhir di Awal Maret
Minggu, 29 Agustus 2021
Ohne~
Tentang melupakan, meninggalkan beberapa hal yang terasa canggung
Menganggap apa yang seharusnya terjadi sedang di ambang titik balik.
Semua yang telah diinginkan, mengalir ke daratan cerita yang jauh di bawah sana
Semua yang bermula seolah ditepis oleh satu pikiran yang telah memudar
Semua yang telah dinanti, menunggu mukjizat untuk terkabul
Tentang menunda, membiasakan diri pada keputusan yang tiada akhir
Membiarkan diri menebak-nebak berita nanti yang tak kunjung jadi nyata
Selalu terpendar perasaan ragu pada semua rencana yang katanya manjur
Selalu ada kata yakin bahwa semua akan baik-baik saja
selalu pada akhirnya berputar pada cerita yang sama di masa yang berbeda
Tentang bertahan, membiasakan diri dengan cerita yang sudah biasa seperti kemarin
Berusaha yakin dengan apa yang ada hari ini, dan besok akan lebih baik
Walau pada akhirnya kemarin sama saja dengan hari ini
Pagiku sama, malamku tak kunjung lebih lama
Selalu ku sambut pagi dan malam dengan doa yang hampir sama dan berulang
Selalu berusaha percaya bahwa besok akan ada berita lain
Selalu berdiri di tempat yang sama
Tentang menyerah, menerima segala keadaan yang tak pernah bisa terjadi
Menerima diri yang semakin jauh dari ribuan cerita baik yang paling diingini
Selalu tahu akan hasil akhir sebelum bertarung
Selalu tahu dengan konsekuensi yang sudah pasti akan terjadi
Pada akhirnya, semua ini bukan tentang melupakan, menunda, bertahan, apalagi menyerah
Ini semua tentang membiarkan waktu memilih takdir dan menyimpan kenangan
Yang entah akan memudar, atau mungkin saja akan menguat di beberapa musim
Walau bahkan semua sudah tahu, hal yang baik tidak akan datang dengan sendirinya
Hal baik akan datang beriringan dengan usaha yang lebih baik
Hanya saja, usaha tak harus selalu yang sama dikatakan oleh banyak orang
Terkadang diam dan mengamati dari kejauhan adalah usaha yang lebih baik dalam memantaskan diri
Selasa, 20 Juli 2021
Yang Hanya Ada Padamu
Jumat, 22 Januari 2021
Di Musim Ini
Jumat, 18 Desember 2020
Isyarat Juni
Senin, 07 Desember 2020
Selayang Embun di Seperempat Akhir Malam
Aku tak pernah tahu, di daun mana setiap tetes embun akan menetap, lalu mengering
Semenjak malam mulai berbintang, tak pernah kuukur basah yang menjelajahi seperempat akhir kegelapanYang kutahu, saat pagi akan selalu ada daun yang penuh dengan embun
Itu pasti, dan tak terukur
Ranting pun tak bisa bercerita apapun tentang segala hal yang terjadi di dekatnya
Aku mulai tahu, bahwa segalah hal yang berdampingan, tak selamanya akan saling tahu, bahkan mungkin pura-pura tak tahu saja
Hari-hari hanya berganti dengan kisah yang sama, entah daun atau ranting besok akan terbasahi oleh embun yang mana?
Sebenarnya, banyak yang tak harus dijelaskan
Yang mungkin hanya tahu tentang basah, tapi belum mengerti tentang dingin
Apa yang terjentik air pun tak selang begitu lama dikeringkan oleh matahari pagi
Riwayat embun hanya berlalu, bercerita dalam hitungan menit, bahkan hanya mengering dengan hembusan angin
Ini menjadi kisah pagi singkat yang berakhir seolah tak pernah ada
Entah pada akhirnya malam kembali datang lagi
Fakta yang sama pun kembali tanpa dinantikan
Minggu, 29 November 2020
Pada Di-ri-mu yang Ada Ri
Senja adalah hal yang tak pernah kujanjikan, tapi kau selalu menginginkannya
Pada senja yang hanya pelengkap malam, entah apa yang terkesan di balik matamu
Yang selalu merindu senja, tanpa alasan
Yang hanya menunggu, dengan percaya pada janji
Kepada kalimat yang belum bermuara pada akad
Setiap hari, kita mengulang De Javu, meminta untuk tak lagi kembali pada kebiasaan kemarin
Meminta batin untuk menahan ego, mencari celah untuk memantaskan hati
Bersiap diri utuk hari yang penuh kejutan
Tanpa harus mengulang
Note:
Ri dalam bahasa Italia berartu mengulang, malakukan hal yang sama pada waktu yang berbeda
Sabtu, 29 Agustus 2020
Menunda Sunyi di Antara Resah
Jumat, 28 Agustus 2020
Kau, Hariku
Aku tak ingat sudah berapa lama kita berjalan
Di antara siang dan malam yang memikul waktu
Kita selalu tersenyum diantara bersama dan di antara jarak
Walaupun tak selamanya
Kita selalu belajar tentang kehilangan
Walaupun bagiku kau tak akan pernah hilang, mungkin aku hanya tak menyapa
Kau selalu khawatir menanti pagi yang tanpa mentari
Yang walaupun semendung apapun, nyatanya pagiku dan pagimu akan sama-sama cerah, bahkan terik
Kadang kupikir terlalu terik, hingga kurasa perlu berteduh di sebuah persinggahan, sekedar menghilangkan dahaga
Aku selalu menunggu waktu itu, waktu dimana kita menyaksikan langit senja dengan damai
Yang tanpa hujan
Tanpa ada ingatan yang mengiris ingatan
Aku hanya ingin semua ingatan begitu damai, dan tak membuatku selalu rindu