Selasa, 20 Juli 2021
Yang Hanya Ada Padamu
Jumat, 22 Januari 2021
Di Musim Ini
Jumat, 18 Desember 2020
Isyarat Juni
Senin, 07 Desember 2020
Selayang Embun di Seperempat Akhir Malam
Aku tak pernah tahu, di daun mana setiap tetes embun akan menetap, lalu mengering
Semenjak malam mulai berbintang, tak pernah kuukur basah yang menjelajahi seperempat akhir kegelapanYang kutahu, saat pagi akan selalu ada daun yang penuh dengan embun
Itu pasti, dan tak terukur
Ranting pun tak bisa bercerita apapun tentang segala hal yang terjadi di dekatnya
Aku mulai tahu, bahwa segalah hal yang berdampingan, tak selamanya akan saling tahu, bahkan mungkin pura-pura tak tahu saja
Hari-hari hanya berganti dengan kisah yang sama, entah daun atau ranting besok akan terbasahi oleh embun yang mana?
Sebenarnya, banyak yang tak harus dijelaskan
Yang mungkin hanya tahu tentang basah, tapi belum mengerti tentang dingin
Apa yang terjentik air pun tak selang begitu lama dikeringkan oleh matahari pagi
Riwayat embun hanya berlalu, bercerita dalam hitungan menit, bahkan hanya mengering dengan hembusan angin
Ini menjadi kisah pagi singkat yang berakhir seolah tak pernah ada
Entah pada akhirnya malam kembali datang lagi
Fakta yang sama pun kembali tanpa dinantikan
Minggu, 29 November 2020
Pada Di-ri-mu yang Ada Ri
Senja adalah hal yang tak pernah kujanjikan, tapi kau selalu menginginkannya
Pada senja yang hanya pelengkap malam, entah apa yang terkesan di balik matamu
Yang selalu merindu senja, tanpa alasan
Yang hanya menunggu, dengan percaya pada janji
Kepada kalimat yang belum bermuara pada akad
Setiap hari, kita mengulang De Javu, meminta untuk tak lagi kembali pada kebiasaan kemarin
Meminta batin untuk menahan ego, mencari celah untuk memantaskan hati
Bersiap diri utuk hari yang penuh kejutan
Tanpa harus mengulang
Note:
Ri dalam bahasa Italia berartu mengulang, malakukan hal yang sama pada waktu yang berbeda
Sabtu, 29 Agustus 2020
Menunda Sunyi di Antara Resah
Jumat, 28 Agustus 2020
Kau, Hariku
Aku tak ingat sudah berapa lama kita berjalan
Di antara siang dan malam yang memikul waktu
Kita selalu tersenyum diantara bersama dan di antara jarak
Walaupun tak selamanya
Kita selalu belajar tentang kehilangan
Walaupun bagiku kau tak akan pernah hilang, mungkin aku hanya tak menyapa
Kau selalu khawatir menanti pagi yang tanpa mentari
Yang walaupun semendung apapun, nyatanya pagiku dan pagimu akan sama-sama cerah, bahkan terik
Kadang kupikir terlalu terik, hingga kurasa perlu berteduh di sebuah persinggahan, sekedar menghilangkan dahaga
Aku selalu menunggu waktu itu, waktu dimana kita menyaksikan langit senja dengan damai
Yang tanpa hujan
Tanpa ada ingatan yang mengiris ingatan
Aku hanya ingin semua ingatan begitu damai, dan tak membuatku selalu rindu
Rabu, 15 Januari 2020
Pada Akhirnya
Rabu, 11 Desember 2019
And Then
Bukan persoalan ingin berhadapan dengan tantangan. Bagiku, inilah seni hidup. Tak perlu benar-benar menjadi seniman, tapi cukup dengan bisa memaknai seni, untuk diri pun itu. Ketika ada jeda waktu yang mengerami siang dan malam, biarkanlah diri melihat kenyataan nanti. Beberapa cerita terkias dalam kemalu-maluan, tak mau membuka katup bibir demi mengalirnya perasaan yang menyelinap.