Seharusnya dia memahami aku lelaki. Semenjak sore itu, dibawah gerimis dan awan gelap, dia pergi tanpa apa2. Tak ada payung yang mengalasi langitnya dan tak ada sandal yang mengalasi jalan-jalan beton. Dia pergi meninggalkan kata, dan tak jauh darinya aku berdiri tertahan tanpa kata.
"*Nindia, berikan aku kesempatan, biarkan aku memulai." sudah kukatakan berkali kali, dan kali ini hanya mampu tertahan dalam hati.
Aku lelaki.
*) bahasa terkasih, seorang kekasih
0 comments:
Posting Komentar